Thursday, January 1, 2015

Liburan Kali Ini: #2 Le Sudden Getaway to Alam Mayang

Hari Minggu kemaren out of nowhere si Mami ngajakin jalan-jalan ke Alam Mayang. Kayanya sih sebagai penebus dosa karena gak bisa ajakin kami keluar kota tahun ini sedangkan kami minta izin keluar kota jalan-jalan sama temen gak dibolehin. Jadi ya supaya anak-anaknya gak ngambek-ngambek banget, diajakinlah ke sini. Sebenernya saya dan Nita emoh dibawa ke sini, tapi daripada enggak sama sekali, akhirnya kita oke juga buat pergi (walau ogah-ogahan).

Terakhir sekali saya menginjakkan kaki ke Alam Mayang itu sudah lama sekali. Awal tahun 2009 kalo tidak salah. Dan sorry to say waktu itu sama sekali gak ada yang mengesankan menurut saya. Yang bisa saya ingat dari Alam Mayang hanyalah hutannya yang kotor dan bebek-bebekan di kolam yang musti kita kayuh sendiri. Itu saja. Dan semenjak itu, kalo ada yang ngajakin piknik ke Alam Mayang lagi, saya menolak.

Pagi itu pukul 10, setelah ide buat ke Alam Mayang dilontarkan dan disepakati, kami langsung mandi dan siap-siap, lalu cuss berangkat tanpa bekal apapun (kalo mau piknik ya biasanya kan bawa rantangan dari rumah gitu). Kadung males, ibu-ibunya gak ada yang mau masak, Mami memutuskan untuk beli nasi bungkus saja. Sekalian beli jajanan dan buah-buahan karena kalo jajan di dalam Alam Mayang nanti harganya sudah dapat diperkirakan akan lebih mahal dari harga pasaran. 

Nyaris satu jam perjalanan dari Panam menuju Alam Mayang, kami tiba di sana pukul 11.30. Perut udah keroncongan karena tadi sarapan seadanya. Gelar tikar, langsung lanjut makan siang pake nasi bungkus yang tadi dibeli di rumah makan pinggir jalan. Somehow seru juga makan gelaran tikar di alam terbuka seperti itu. Mana lagi musim liburan dan weekend pula, jadinya hari itu Alam Mayang rame sekali. Kiri kanan kita semuanya lagi seru makan gelaran tikar. Sampe bawa-bawa termos nasi yang segede-gede gaban itu segala. Kebayang kalo di manga-manga, orang-orang Jepang merayakan musim semi dengan melihat bunga sakura dan piknik di taman. Imajinasi saya ya seperti itu,  minus bunga sakuranya saja. 

Selesai makan kita langsung lanjut sholat Dzuhur. Alhamdulillah di dalam tersedia fasilitas musholla dan toilet yang sekarang menurut saya sangat bersih. Walaupun untuk setiap kali pengunaan toiletnya kita akan di charge 2000 rupiah, bagi saya gak masalah, karena urusan sanitasi ini kan penting dan private sekali. 

Selesai sholat Dzuhur, saya lanjut jalan kaki ngiterin Alam Mayang sendirian. Ibu-ibu lebih memilih buat ngobrol di bawah pohon sambil makan kacang. Papa belum balik dari mushola, Akil memilih untuk tidur siang, sedangkan Nita, jangan harap dia akan membiarkan wajahnya terkena sinar matahari sedikit saja. That city slicker, gak seru banget kalo diajak berpetualang. Dia lebih memilih duduk-duduk cantik saja di bawah pohon sambil kipas-kipasan. ~_~ 

Lima tahun tidak ke sini, Alam Mayang gak seperti yang saya ingat sebelumnya. View kolamnya sekarang bersih dan lumayan bagus, hutan-hutannya hijau dan bersih, dan ada penambahan fasilitas dan arena bermain anak. Si bebek pedal masih ada tentu saja, selain itu ada juga tambahan bola air dan boat di wahana air nya (tiket 20,000 sudah termasuk life jacket). Ada kereta-keretaan yang bisa kita tumpangi untuk berkeliling Alam Mayang (tiket: 10,000), ada sarana outbond dan flying fox (tiket: 25,000), arena ATV (tiket: 35,000/10 menit), arena buat main scooter (tiket 10,000) , dan ada zona wisata budaya juga. Kebetulan yang lagi nampil kemaren itu Reog dan Kuda Lumping. Selain itu juga ada wahana bianglala (gak sempat liat harga tiketnya, cuma liat di kejauhan), taman bermain anak (lengkap dengan miniatur hewan-hewan, ayunan, slide/luncuran, seesaw, dan area bermain pasir), ada bazar buku dan souvenir oleh-oleh segala.  Lumayan buat saya yang tidak berekspektasi apa apa sebelumnya.

Misi, numpang selfie~

Pose dengan si Akil

Pengen nyobain ini, apa daya berat badan melebihi limit :(

Ngayuh bebek males

Yowes nyobain ini aja jadinya

Narsis dimana-mana

"Ngapain lo foto-foto di depan gue?" - The Angry Statue

Di aula nya lagi ada kontes binaraga :))))

Well, Pekanbaru bukanlah kota yang terkenal sebagai daerah wisata ataupun keindahan alamnya. Tapi jempol deh buat pemerintah daerah karena sekarang wisata lokal nya sudah lebih rapi dan terkelola. Saya jadi penasaran, apa kabar Danau Buatan atau Kebun Binatang Kasang Kulim ya? Apa sudah lebih baik juga?