Pernah gak terpikir oleh kalian kenapa Matematika itu dianggap pelajaran paling sulit? Kenapa anak-anak yang jago Matematika itu dianggap anak-anak pintar, sedangkan yang gak jago Matematika dianggap sebaliknya?
Saya tumbuh besar di lingkungan pendidikan yang mendewakan pelajaran matematika dan IPA. Matematika itu berada di strata tertinggi dalam dunia pendidikan / mata pelajaran. Diikuti oleh pelajaran IPA; Fisika, Kimia dan Biologi, barulah bahasa asing, IPS, olahraga dan kesenian menjadi pion-pionnya. Begitu yang tertanam di benak saya sejak kecil hingga lulus kuliah.
Hingga akhirnya setelah bekerja saya familiar dengan teori Multiple Intelligence atau Kecerdasan Ganda. Saya bekerja di lingkungan pendidikan yang menerapkan teori ini, bahwa tidak ada anak yang bodoh.
Ada anak yang jago Matematika. Ada anak yang mudah berbahasa. Ada anak yang berimajinasi tinggi. Ada yang jago melukis, mendesain, atau music prodigy. Ada yang sangat akrab dengan alam. Atau ada yang juga berbadan lentur dan jago olahraga. Semua anak itu pintar, dengan bakat dan minat yang berbeda-beda.
Berikut 8 jenis kecerdasan yang dimiliki oleh setiap anak dalam porsi yang masing-masing:
Di sini saya tidak akan membahas mengenai penerapan teori ini di kehidupan nyata (mungkin lain kali di update buat postingan terpisah), saya hanya ingin sekedar mengingatkan teman-teman, terutama para guru dan orang tua, percayalah, bahwa setiap anak itu pintar, semua anak itu berbeda, mereka memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan mereka butuh pendekatan dan support yang tepat untuk mengoptimalkan kemampuan diri mereka.
Cheers.
Saya tumbuh besar di lingkungan pendidikan yang mendewakan pelajaran matematika dan IPA. Matematika itu berada di strata tertinggi dalam dunia pendidikan / mata pelajaran. Diikuti oleh pelajaran IPA; Fisika, Kimia dan Biologi, barulah bahasa asing, IPS, olahraga dan kesenian menjadi pion-pionnya. Begitu yang tertanam di benak saya sejak kecil hingga lulus kuliah.
Hingga akhirnya setelah bekerja saya familiar dengan teori Multiple Intelligence atau Kecerdasan Ganda. Saya bekerja di lingkungan pendidikan yang menerapkan teori ini, bahwa tidak ada anak yang bodoh.
Ada anak yang jago Matematika. Ada anak yang mudah berbahasa. Ada anak yang berimajinasi tinggi. Ada yang jago melukis, mendesain, atau music prodigy. Ada yang sangat akrab dengan alam. Atau ada yang juga berbadan lentur dan jago olahraga. Semua anak itu pintar, dengan bakat dan minat yang berbeda-beda.
source from Google |
- Kecerdasan kinestetik ; cakap akan kegiatan fisik
- Kecerdasan linguistik ; cakap berbahasa
- Kecerdasan logikal ; mudah memahami angka
- Kecerdasan interpersonal ; mudah berinteraksi dengan sesama
- Kecerdasan interpersonal ; sangat fokus dan memahami diri sendiri
- Kecerdasan musikal ; sensitif terhadap irama dan nada
- Kecerdasan spasial ; cakap menggambarkan imajinasi dalam bentuk 3 dimensi dan grafis
- Kecerdasan natural ; sensitif dan menyukai alam
Di sini saya tidak akan membahas mengenai penerapan teori ini di kehidupan nyata (mungkin lain kali di update buat postingan terpisah), saya hanya ingin sekedar mengingatkan teman-teman, terutama para guru dan orang tua, percayalah, bahwa setiap anak itu pintar, semua anak itu berbeda, mereka memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan mereka butuh pendekatan dan support yang tepat untuk mengoptimalkan kemampuan diri mereka.
Cheers.
5 comments:
menurut saya emank sih beda anak beda pinter. Apa kabar mbak?
dan jeniusnya tiap anak juga beda2 ya kan miww
kupikir kamu gk akan nengokin blog ini lagi
uwuuw
misyuuu
Semua anak itu pintar, tapi perlu merasa bodoh untuk terus belajar *tsah*
komentar diatas berhak mendapatkan piala citra kategori: Komentar Ter-Faedah 2017
Akur, tiap anak punya potensi :)
(PS: eh itu maksudnya yang satu 'intrapersonal' kah?)
Setuju, semua anak itu pintar ;)
Post a Comment